Rabu, 17 Oktober 2012

Peringatan buat Diri by Alexyusandria Moenir




Peringatan diri 

Wahai diri ...
Lihatlah kematian melalui cermin jenazah orang lain...
Ada kepucatan diwajah tak berona...
Suatu hari wahai diri ...
Engkaupun terbaring kaku seperti saudaramu yang telah mendahului..
Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya) (QS AL Mu’min 40 : 67)
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda : 'Perbanyaklah olehmu mengingat kematian, si penghancur segala kesenangan duniawi.' (HR Ahmad).
Wahai diri ...
Lihatlah wajah orang orang yang ditinggalkan berurai air mata..
Tampak kesedihan meniti kepedihan...
Alangkah sengsaranya duka ...
Suatu hari wahai diri ...
Engkaupun ditinggalkan orang orang tercinta ..
Ummu Athiyyah Radliyallaahu 'anhu berkata, Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam telah mengambil janji pada kami agar tidak meratapi kematian [Muttafaq Alaihi]
Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra, ia berkata, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda : Bukan termasuk golongan kami, orang yang menampar pipi (ketika tertimpa musibah), merobek-robek baju atau berdoa dengan doa Jahiliyah (meratapi kematian mayit seraya mengharap-harap celaka). (Shahih Muslim No.148) 
Wahai diri ...
Kepastian yang Allah miliki ...
Takkan pernah bisa dihalangi oleh ciptaanNya ..
Karena makhluk hanyalah penerima semua ketentuan ..
Kebahagiaan hidup ataupun kesusahan ..
Merupakan bagian ketetapan yang mesti dijalani ...
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata. (QS Al Ahzaab 33 : 36)
(Hukum-hukum tersebut) itu adalah ketentuan-ketentuan dari Allah. Barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya kedalam syurga yang mengalir didalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah kemenangan yang besar. Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan. (QS An Nisaa’ 4 : 13 – 14)
Wahai diri ...
Keluhan tak banyak membantu ...
Begitu juga sorak sorai kebahagiaan tak diinginiNya ...
Bukan rasa suka atau sebaliknya yang diminta ..
Hanya rasa syukur tanda keikhlasan ...
Mampukah mukhlis engkau .. wahai diri ...
dan (aku telah diperintah): "Hadapkanlah mukamu kepada agama dengan tulus dan ikhlas dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang musyrik. (QS Yunus 10 : 105) 
Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayanganNya. (QS An Nisaa’ 4 : 125)
Wahai diri ...
Banyak tantangan yang harus dilalui..
Sukarnya rintangan bukanlah akhir kesulitan...
Pernahkah engkau tahu ... wahai diri ...
Setitik air diujung jari ... begitulah dunia yang fana ini ...
Berfikirlah wahai diri ...
Akankah engkau gantungkan akhiratmu pada kefanaan yang ada ... ?
Perbandingan dunia dengan akhirat seperti seorang yang mencelupkan jari tangannya ke dalam laut lalu diangkatnya dan dilihatnya apa yang diperolehnya. (HR Muslim dan Ibnu Majah)
Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.(QS Ali 'Imraan 3 : 145)
Dapat diperkirakan bahwa kamu akan diperebutkan oleh bangsa-bangsa lain sebagaimana orang-orang yang berebut melahap isi mangkok (makanan). Para sahabat bertanya : Apakah saat itu jumlah kami sedikit, ya Rasulullah? Beliau menjawab : Tidak, bahkan saat itu jumlah kalian banyak sekali tetapi seperti buih air bah (tidak berguna) dan kalian ditimpa penyakit wahan. Mereka bertanya lagi : Apa itu penyakit wahan, ya Rasulullah? Beliau menjawab : Kecintaan yang sangat kepada dunia dan takut mati. (HR Abu Dawud)
Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan[714]. (QS Huud 11 : 15 - 16)
[714]. Maksudnya: apa yang mereka usahakan di dunia itu tidak ada pahalanya di akhirat
Wahai diri ...
Telah banyak contoh diberikan Allah ...
Dari kehidupan manusia terdahulu yang telah usai ...
Meskipun hanya tinggal cerita dalam sejarah...
Namun ... Fir'aun ... Qarun ... takkan lepas dari kisah kemungkaran pada Allah ...
Lihatlah juga teladan melalui kisah lama ..
Bagaimana Sulaiman ... Ibrahim ... Musa ... Muhammad ... diuji namun tetap beriman ...
Dan mereka senantiasa takut kepada Allah ...
Lalu siapakah kita ... wahai diri ... hinggakan berani menantang dan ingkar ... ?
dan (juga) Karun, Fir'aun dan Haman. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka Musa dengan (membawa bukti-bukti) keterangan-keterangan yang nyata. Akan tetapi mereka berlaku sombong di (muka) bumi, dan tiadalah mereka orang-orang yang luput (dari kehancuran itu) (QS Al 'Ankabuut 29 : 39)
Dan sesungguhnya Kami telah memberi ilmu kepada Daud dan Sulaiman; dan keduanya mengucapkan: "Segala puji bagi Allah yang melebihkan kami dari kebanyakan hamba-hambanya yang beriman." (QS An Naml 27 : 15)
Dan Kami telah menganugerahkan Ishak dan Yaqub kepadanya. Kepada keduanya masing-masing telah Kami beri petunjuk; dan kepada Nuh sebelum itu (juga) telah Kami beri petunjuk, dan kepada sebahagian dari keturunannya (Nuh) yaitu Daud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa dan Harun. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS Al An'aam 6 : 84)
Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif[843]. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan), (QS An Nahl 16 : 120)
[843]. Hanif maksudnya: seorang yang selalu berpegang kepada kebenaran dan tak pernah meninggalkannya.
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.(QS Al Ahzaab 33 : 21)
Dan (ingatlah) hari (ketika) orang-orang kafir dihadapkan kepada neraka, (dikatakan kepada mereka): "Bukankah (azab) ini benar?" Mereka menjawab: "Ya benar, demi Tuhan kami." Allah berfirman "Maka rasakanlah azab ini disebabkan kamu selalu ingkar."(QS Al Ahqaaf 46 : 34)
Tak ada suatu negeripun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami membinasakannya sebelum hari kiamat atau Kami azab (penduduknya) dengan azab yang sangat keras. Yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfuzh).(QS Al Israa' 17 : 58)
Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang- orang yang mendapat kemenangan[1046].(QS An Nuur 24 : 52)
[1046]. Yang dimaksud dengan takut kepada Allah ialah takut kepada Allah disebabkan dosa-dosa yang telah dikerjakannya, dan yang dimaksud dengan takwa ialah memelihara diri dari segala macam dosa-dosa yang mungkin terjadi.
Ingat ingatlah wahai diri ...
Ini hanyalah sedikit peringatan ...
Dari banyaknya godaan yang menyesatkan ..
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiallahu ‘anhu dia berkata: Aku mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Barang siapa di antara kalian melihat suatu kemungkaran hendaklah ia mengubah dengan tangannya; jika tidak mampu, maka dengan lisannya; jika ia masih tidak mampu, maka dengan hatinya dan itu adalah selemah-lemahnya iman. (HR. Muslim)
Wallahu 'alam bishshawab ... ^_^


Tidak ada komentar:

Posting Komentar